Hasil Cocokologi Menempatkan Inggris sebagai Juara Piala Dunia 2018
oleh Ahmad Sofia Robbani (Kepala Lembaga Riset IC)

Dua kata yang membentuk pendekatan baru dalam mempersepsi peristiwa, sebagaimana ilmu-ilmu lainnya. Asal mulanya adalah cocok yang berarti sesuai, dan logi dari turunan kata logos yang memiliki arti ilmu. Secara makna cocokologi adalah ilmu yang membandingan sebuah peristiwa dengan peristiwa lainnya yang telah terjadi.
Jika teori
cocokologi dimasukan kepada persoalan Piala Dunia 2018, kira-kira akan
menemukan satu jawaban. Ada kesamaan antara perolehan fase grup juara Piala
Dunia 2006 dengan 2014, yakni baik Itali dan Jerman selama menjalani laga fase
grup mendapatkan hasil dua kali menang, serta sekali imbang. Lalu, bagaimana
dengan Piala Dunia 2018? Ini tentu menarik, ketika 2006 mempunyai korelasi
pencapaian dengan tahun 2014, maka kami menyimpulkan Piala Dunai 2018 memiliki
benang merah dengan 2010. Piala Dunia 2018 baru saja menyelesaikan seluruh laga
fase grup dengan berbagai kejutan yang ada di dalamnya. Melihat pencapaian
Spanyol ketika juara Piala Dunia 2010, negara Matador itu mendapatkan hasil
selama fase grup, yakni satu kali kalah, dua kali menang. Berdasarkan hal
tersebut, dari sekian tim yang lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018, Inggris lah
yang memiliki kecocokan itu, dua kali menang dan sekali kalah. Sehingga Inggris
mempunyai peluang besar menjuarai Piala Dunia 2018.
Tapi kami
nyatakan, pendekatan cocokologi ini memiliki margin of error yang lumayan besar
dan kurang begitu direkomendasikan sebagai landasan mengambil simpulan. Salah
satu kasusnya adalah gelaran Final UCL 2018. Liverpool yang digadang-gadang
berdasar cocokologi menjuarai UCL 2018, ternyata harus menerima kekalahan dari
Real Madrid.
Karena
sekali lagi, pendekatan cocokologi hanya berdasar satu variabel yakni
kesesuaian antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Oleh karena itu,
untuk melihat dan memastikan juara Dunia 2018 mustilah menunggu pengumuan resmi
KPU.
Komentar
Posting Komentar