Catatan 28 Juni 2015


            Ni, rasanya badan ini masih bergelut dengan sakit.

            Sudah dua hari lebih, tubuh panas, pilek dan batuk. Kemarin malam dipaksa bekerja lembur sampai pukul 1 pagi. Makin menjadi deh rasanya, switter semakin kurekatkan bersama sarung melingkar dileher, beberapa kali ku-oleskan minyak (lupa namanya) biar tubuh hangat dan mengurangi sakit.

            Paginya, aku terbangun selepas seorang membangunkan dan mengingatkan waktu sahur sebentar lagi habis. Masih malas juga, ehm takut keburu adzan subuh mending langsung chek out cari makan sahur. Burjo sudah sedikit lenggang, hanya nampak tiga orang yang tegah menyelesaikan santap sahurnya.

            “A’ nasi telornya dibungkus yo.”
            “Berapa? “ tanya Aa-nya
            “Satu aja a’, sekalian jahe angetnya dibungkus juga a’”

Burjo mah tempat yang sudah tidak asing lagi buat tipe semacam mahasiswa, dari nastel, sampai burjo (Bubur kacang ijo). Udara pagi terasa menyentuh, pelan aku mengendarai motor. Pancaran lampu menyusuri jalanan.

            Hayyaa’lasholah...

            Suara adzan sudah bergema, pagi yang indah bersama alunan suara yang menggema seantero. Selepas shubuh rasa kantuk masih tak tertahan, pertahanan akhirnya bobol juga. Terbaring dengan sekenanya di tempat tidur dengan suara tausyiah yang barusan aku putar di notebook.

            Kamar kos-ku sebenarnya menjadi pewacanaan sebuah kamar yang nyaman untuk belajar dengan tumpukan buku yang sengaja aku desain menarik. Beberapa info atau tulisan menempel pada strofom. Dibalik pintu sebuah setingan pikiran “Presiden Republik Indonesia 2025”. Hehe J

            Hari ini sudah tersusun jadwal yang lumayan menguras energi bagi orang yang tengah sakit. Masuk dalam kepanitiaan Amaliah Ramadhan kampus mengharuskan membagi waktu juga untuk kegiatan. Lomba TPQ dengan bermacam tangkai lomba sebagai bagian semarak ramadhan kampus. Namun nyatanya masih terlelap dalam tidur, meskipun beberapa kali terjaga itu pun hanya dibalas dengan melihat Handphone dan men-shut down notebook.

            Ni, sebelum asyar, alhamdulillah cucian sudah selesai. Cahaya sang surya yang keemasan menerobos masuk hinggap di kamar. Kebetulan hari ini di undang untuk ikut iftar di SD IT TOP, daerah sokaraja. Salah satu hal yang paling menyenangkan di bulan ramadhan berbuka bersama sebabnya satu rasa, menimbulkan semangat ‘ukhuwah’.  Almatsurat sughro , do’a pagi dan petang yang diajarkan oleh rasulullah.

            “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukanlah jalannya, dan penuhi dengan cahaya-mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Muhammad, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya.”


            Merupakan penutup bacaan almatsurat. Ya udah Ni, aku mau istirahat, besok mesti bangun pagi untuk sahur. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prolog Naik Gunung

Kapal Ini Bersadar Juga