PAHLAWAN KITA

10 November 1945, sejarah itu mencatat akan keheroikan para pejuang dalam mengusir penjajah. Yang kemudian oleh bangsa kita dijadikan sebagai Hari Pahlawan Nasional. Sebuah cerita yang menjadi kenangan tersendiri bagi Indonesia.
Pertempuran terbesar yang terjadi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan menjadi semacam bukti tentang semangat pantang menyerah (militansi) rakyat Indonesia dalam berjuang.

***

Apa yang terlintas pertama kali dalam benak pikiran kita, ketika mendengar kata Pahlawan?. Pahlawan itu orang yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Diungkapkan bahwa pahlawan itu adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Anis Matta Dalam serial kepahlawanan mendefinisikan tentang pahlawan  adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan pekerjaan besar,  dalam sunyi yang panjang, sampai waktu mereka habis. Kemudian beliau melanjutkan; mereka...  berusaha memaksimalkan seluruh kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya.

Kalau kita memperhatikan, sebenarnya banyak pahlawan disekeliling kita, namun sering kali kita tidak menyadarinya. Kita terlalu fokus dengan pengertian sempit tentang pahlawan. 
Berbicara pahlawan, maka kita juga berbicara dua orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Merekalah orang tua kita. Melahirkan dan mendidik kita hingga sampai sekarang, bahkan lebih dari itu banyak sekali pengorbanan-pengorbanan yang harus orang tua lakukan demi anaknya. Seringkali mereka tak ingin menampakan wajah kelelahan, mereka berusaha untuk selalu tampil dengan senyum mengembang, penuh semangat. 

Teringat dengan sebuah pepatah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawanya”. Maka sudah sepantasnya kita menghargai kedua orang tua kita dengan cara menempatkan mereka pada posisi yang mulia dihati kita. Berbakti kepada mereka, merupakan cara bagaimana menghargai kedua orang tua.

Allahummagh fir lii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo.
-Ya Allah. Ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihinalah keduanya sebagaimana mereka mengasihani aku sejak kecil-

#Pahlawan kita, Kedua Orang tua kita...
-Ahmad.S. Robbani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prolog Naik Gunung

Kapal Ini Bersadar Juga