Tentang Mimpi



Garuda di dadaku,

Garuda kebanggaanku

Ku yakin hari ini pasti menang....


Saya yakin masyarakat Indonesia pasti kenal bahkan hapal lirik lagu itu. Apalagi buat yang aktif di dunia persepakbolaan Indonesia. Sebuah lagu wajib yang akan dikumandangkan oleh suporter Indonesia. Mengglegar memenuhi seluruh penjuru stadion. Ditambah dengan ketukan drum. Aah, rasanya sayang kalau dilewatkan hanya duduk-duduk di tribun.


Adalagi yang bikin sensional, menggetarkan hati, bikin merinding saat menyanyikan lagu “Indonesia Raya” apalagi kalau pas pertandingan ‘Big Match’ INDONESIA vs Malaysia. Dijamin deh rasa emosionalnya naik.


***


“Mimpi hari ini keberhasilan esok”

-Hasan Al Banna-


Mimpi itulah yang akhirnya membawa Negara Jepang bisa masuk piala dunia. Mereka tuangkan mimpi itu dalam sebuah serial kartun bergenre sepak bola, tahukan nama filmnya?. Captain Tsubasa.

Sebuah serial kartun yang mengisahkan persepakbolaan di Jepang, cerita akan harapan kelak bahwa negaranya mampu masuk ke Piala dunia.
 

Negeri ini juga punya acara seperti itu, namun tidak terlalu begitu optimis, “Tendangan Si Madun”. Kenapa, dalam serial Captain Tsubasa orang jepang begitu optimisnya bahwa kelak negaranya bisa seperti negara-negara yang lain, merasakan atmosfir laga piala dunia. Berbanding terbalik dengan yang kita punya, citra yang kita bangun hanya citra rasa tarkam (antar kampung).


Namun kita tidak boleh terlalu menyalahkan sipembuat film “Tendangan Si Madun”. Tetap harus kita apresiasi karya tersebut. Ketika mimpi hanya sekedar mimpi apalah artinya. Di Jepang mimpi itu diapresiasi oleh pemerintah dengan langkah kongkrit salah satunya membuat sarana prasarana olah raga yang baik dengan taraf internasional. Berbeda dengan di negeri ini, mimpi itu dibiarkan berserakan, ya walaupun tidak semuanya membiarkan. Ada yang mencoba memungut mimpi-mimpi itu untuk kemudian menterjemahkan dengan keterbatasannya. Tak apalah, kita berusaha semampu kita. 


“Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”

-Pepatah-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prolog Naik Gunung

Kapal Ini Bersadar Juga